Selain gas, partikel debu dan uap air, udara juga mengandung mikroorganisme. Di udara terdapat sel vegetatif dan spora bakteri, jamur, dan ganggang, virus dan kista protozoa. selama udara terkena sinar matahari, udara tersebut akan bersuhu tinggi dan berkurang kelembabannya. Selain mikroba yang mempunyai mekanisme untuk dapat toleran pada kondisi ini, kebanyakan mikroba akan mati. Udara terutama merupakan media penyebaran bagi mikroorganisme. Mereka terdapat dalam jumlah yang relatif kecil bila dibandingkan dengan di air atau di tanah. Mikroba udara dapat dipelajari dalam dua bagian, yaitu mikroba di luar ruangan dan mikroba di dalam ruangan,
Jenis dan Distribusi Mikroba di Udara
Kelompok mikroba yang paling banyak berkeliaran di
udara bebas adalah bakteri, jamur (termasuk di dalamnya ragi) dan juga
mikroalge.
Kehadiran jasad hidup tersebut di
udara, ada yang dalam bentuk vegetatif (tubuh jasad) ataupun dalam bentuk
generatif (umumnya spora).
Mikrooganisme di udara dibagi menjadi
2, yaitu mikroorganisme udara di luar ruangan dan mikroorganisme udara di dalam
ruangan. Mikroba paling banyak ditemukan di dalam ruangan.
1. Mikroba di Luar Ruangan
Mikroba yang ada di udara berasal
dari habitat perairan maupun terestrial. Mikroba di udara pada ketinggian 300-1,000
kaki atau lebih dari permukaan bumi adalah organisme tanah yang melekat pada
fragmen daun kering, jerami, atau partikel debu yang tertiup
angin. Mikroba yang ditemukan di udara di atas pemukiman penduduk di bawah
ketinggian 500 kaki yaitu spora Bacillus dan Clostridium, yeast, fragmen
dari miselium, spora fungi, serbuk sari, kista protozoa, alga, Micrococcus, dan Corynebacterium, dan lain-lain.
2. Mikroba di dalam Ruangan
Dalam debu dan udara di sekolah dan
bangsal rumah sakit atau kamar orang menderita penyakit menular, telah
ditemukan mikroba seperti bakteri tuberkulum,
streptococcus, pneumococcus, dan staphylococcus.
Bakteri ini tersebar di udara melalui
batuk, bersin, berbicara, dan tertawa. Pada proses tersebut ikut keluar cairan
saliva dan mukus yang mengandung mikroba. Virus dari saluran pernapasan dan
beberapa saluran usus juga ditularkan melalui debu dan udara. Patogen dalam
debu terutama berasal dari objek yang terkontaminasi cairan yang mengandung
patogen. Tetesan cairan (aerosol) biasanya dibentuk oleh bersin, batuk
dan berbicara. Setiap tetesan terdiri dari air liur dan lendir yang dapat
berisi ribuan mikroba. Diperkirakan bahwa jumlah bakteri dalam satu kali bersin
berkisar antara 10.000 sampai 100.000. Banyak patogen tanaman juga
diangkut dari satu tempat ke tempat lain melalui udara dan penyebaran penyakit
jamur pada tanaman dapat diprediksi dengan mengukur konsentrasi spora jamur di
udara.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyebaran Mikroba di
Udara
Faktor-faktor lingkungan yang
mempengaruhi mikroba udara adalah suhu atmosfer, kelembaban, angin, ketinggian,
dan lain-lain. Temperatur dan kelembaban relatif adalah dua faktor penting yang
menentukan viabilitas dari mikroorganisme dalam aerosol. Studi dengan Serratia marcesens dan E. coli menunjukkan bahwa kelangsungan hidup udara terkait
erat dengan suhu. Peningkatan suhu menyebabkan penurunan waktu bertahan.
Contoh
Penyakit Serta Cara Penyebarannya Melalui Udara
1. Tuberkulosis atau TBC
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit
yang sangat mudah sekali dalam penularannya yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa. Pada umumnya penularan TBC terjadi
secara langsung ketika sedang berhadap-hadapan dengan si penderita, yaitu
melalui ludah dan dahak yang keluar dari batuk dan hembusan nafas penderita.
Secara tidak langsung dapat juga melalui debu, Lamanya dari terkumpulnya kuman
sampai timbulnya gejala penyakit dari yang berbulan-bulan sampi tahunan membuat
penyakit ini digolongkan penyakit kronis.
2. Meningitis
Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meninges, yaitu
membran atau selaput yang melapisi otak dan syaraf tunjang. Meningitis yang disebabkan oleh bakteri streptococcus pneumonia, nesseria meningtidis.
Dapat ditularkan melalui batuk, bersin, ciuman, sering makan 1 sendok,
pemakaian sikat gigi bersama dan merokok bergantian dalam satu batangnya.
Maka bagi anda yang mengetahui rekan
atau disekeliling ada yang mengalami meningitis jenis ini haruslah
berhati-hati. Mancuci tangan yang bersih sebelum makan dan setelah ke toilet
umum, memegang hewan peliharaan.
3. Pneumonia
Pneumonia atau yang dikenal dengan
nama penyakit radang paru-paru ditandai dengan gejala yang mirip dengan
penderita selesma atau radang tenggorokan biasa, antara lain batuk, panas,
napas cepat, napas berbunyi hingga sesak napas, dan badan terasa lemas.
Penyakit ini umumnya terjadi akibat bakteri Streptococus
pneumoniae dan Haemopilus
influenzae yang berterbangan di udara
terhirup masuk ke dalam tubuh. Bakteri tersebut sering ditemukan pada saluran
pernapasan, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Pengendalian
penyakit yang terbawa udara
1) Imunisasi
Dengan pemberian vaksin rubella pada
anak-anak laki-laki dan perempuan sejak dini.
2) Pengubahan kandungan jasad penyebab infeksi di udara
dengan penyaringan, sterilisasi atau pengenceran.
Penyaringan udara yang diputar ulang
dengan mengalirkan jumlah udara melalui penyaring dengan memerlukan sistem
ventilasi komplek ditambah penggunaan energi yang besar. Teknik pengendalian di
udara dengan pengenceran dengan melakukan penggantian udara dalam dengan udara
luar secara terus-menerus.
Terdapat juga metode untuk
mengendalikan penyakit yang disebarkan melalui udara, yaitu :
a) Metode sinar ultraviolet
Digunakan pada ruangan yang sesak
dengan daya tembus jelek, merusak mata sehingga sinar harus diarahkan ke
langit-langit.
b) Metode aliran udara satu arah
Digunakan di laboratorium industri
ruang angkasa dengan batasan mahal untuk pemanasan atau pengaturan udara.
c) Metode sirkulasi ulang, udara tersaring
Digunakan di tempat apa saja dengan
batasan penyaring harus sering diganti.
d) Metode pembakaran
Digunakan pada ventilasi udara dari
cerobong yang didalamnya terdapat organisme yang menginfeksi sedang dipindahkan
(Volk and Wheeler, 1989). Upaya untuk membebaskan udara dalam ruangan dari
mikroba Saat ini telah banyak dijual penyejuk udara/ AC dengan kemampuan anti
mikroba.
(diambil dari berbagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar