Kamis, 12 Januari 2012

penyebaran bakteri di tanah


 Manfaat mikroba dalam usaha pertanian belum disadari sepenuhnya, bahkan sering diposisikan sebagai  komponen  habitat  yang merugikan,  karena pandangan  umum terhadap mikroba  lebih terfokus secara selektif pada mikroba patogen yang menimbulkan  penyakit  pada  tanaman. Padahal  sebagian besar  spesies mikroba merupakan mikroflora yang bermanfaat, kecuali beberapa  jenis spesifik yang dapat menyebabkan penyakit bagi  tanaman. Pada  lahan sawah yang tergenang air terdapat lebih dari 20 jenis bakteri fiksasi N2 dari udara yang hidup secara bebas (Watanabe 1978). Mikroba lain berfungsi sebagai perombak bahan organik  (dekomposer), nitrifikasi, denitrifikasi, pelarut  fosfat,dan  lain-lain.
Saraswati et al.  (2004) secara umum menggolongkan  fungsi mikroba menjadi empat, yaitu: 
(1) meningkatkan ketersediaan unsur hara  tanaman dalam  tanah
(2) sebagai perombak bahan organik dalam tanah dan mineralisasi unsur organik
(3) bakteri rizosfer-endofitik untuk memacu pertumbuhan  tanaman dengan membentuk enzim dan melindungi akar dari mikroba patogenik
(4) sebagai agensia hayati pengendali hama dan penyakit tanaman.. Berbagai reaksi kimia dalam tanah juga terjadi atas bantuan mikroba tanah (Yoshida,1978).
.           Berikut ini dibahas enam kelompok mikroba bermanfaat sebagai komponen  teknologi pertanian:
·         Bakteri Fiksasi Nitrogen
 Berbagai  jenis bakteri  fiksasi N2 secara hayati, bakteri  foto-autotrofik pada air  tergenang dan permukaan tanah, dan bakteri heterotrofik dalam tanah dan zona akar.  Bakteri  tersebut mampu mengikat nitrogen dari udara, baik secara simbiosis (root-nodulating bacteria) maupun  nonsimbiosis  (free-living  nitrogen-fixing  rhizobacteria). Bakteri  fiksasi N2 yang hidup bebas pada daerah perakaran dan  jaringan tanaman padi, seperti Pseudomonas sp., Enterobacteriaceae, Bacillus, Azotobacter, Azospirillum, dan Herbaspirillum  telah  terbukti mampu melakukan fiksasi N2. Bakteri  fiksasi N2 pada  rizosfer  tanaman gramineae, seperti Azotobacter paspali dan Beijerinckia sp.,  termasuk salah satu dari kelompok bakteri aerobik yang mengkolonisasi permukaan akar Di samping itu, Azotobacter merupakan bakteri fiksasi N2 yang mampu menghasilkan  substansi  zat  pemacu  tumbuh  giberelin, sitokinin, dan asam  indol asetat, sehingga dapat memacu pertumbuhan akar.

·        Mikroba Pelarut Fosfat
Berbagai spesies mikroba pelarut fosfat (P), antara  lain Pseudomonas, Microccus, Bacillus, Flavobacterium, Penicillium, Sclerotium, Fusarium, dan Aspergillus,berpotensi  tinggi dalam melarutkan P  terikat menjadi P  tersedia dalam  tanah.

·         Bakteri pereduksi sulfat
Bakteri pereduksi sulfat yang terdiri atas genera Desulfovibrio, Desulfotomaculum, Desulfosarcina, dan Desulfococcus mempunyai kemampuan memetabolisme senyawa sederhana, seperti laktat, asetat, propionat, butirat, dan benzoate.
Bakteri pereduksi sulfat merupakan perombak bahan organik  utama  dalam  sedimen  anaerob,  dan  berperan  penting  dalam mineralisasi sulfur organik dan produksi Fe dan P mudah larut.

·         Rizobakteri penghasil zat pemacu tumbuh
Beberapa spesies bakteri rizosfer (di sekitar perakaran) yang mampu ningkatkan pertumbuhan tanaman sering disebut Plant Growth Prom,Rhizobacteria (PGPR) atau Rhizobakteria Pemacu Pertumbuhan Tanah (RPPT). RPPT  terdiri  atas  genus Rhizobium, Azotobacter, Azospiri, Bacillus, Arthrobacter, Bacterium, Mycobacterium, dan Pseudomonas.

·         Mikroba perombak bahan organik
Didalam ekosistem, mikroorganisme perombak bahan organik memegang peranan penting karena sisa organik yang  telah mati diurai menjadi unsur-unsur yang dikembalikan ke dalam tanah dalam bentuk hara mineral N, P, K, Ca, Mg, dan atau dalam bentuk gas yang dilepas ke atmosfer berupa CH4 atau CO2.            Mikroba perombak bahan organik terdiri atas Trichoderma reesei, T. harzianum, T. konigii, Phanerochaeta crysosporium, Cellulomonas, Pseudomonas, Thermospora, Aspergillus niger, A. terreus, Penicillium, dan streptomyces.

·         Pemanfaatan Mikroba Penyubur Tanah sebagai Komponen Teknologi
Penggunaan mikroba  penyubur  tanah  dapat memberikan  berbagai manfaat, yaitu:
(1) menyediakan sumber hara bagi tanaman
(2) melindungiakar dari gangguan hama dan penyakit
(3) menstimulir sistem perakaran agar berkembang sempurna dan memperpanjang usia akar
(4) memacu mitosis  jaringan meristem pada  titik  tumbuh pucuk, kuncup bunga, dan stolon
(5) sebagai penawar  racun beberapa  logam berat
(6) sebagai metabolit pengatur  tumbuh
(7) sebagai bioaktivator.

0 komentar:

Posting Komentar