Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
protozoa. Protozoa yang menginfeksi tersebut
merupakan golongan Plasmodium. Proses penularannya melalui gigitan
nyamuk Anopheles. Protozoa parasit jenis ini banyak sekali tersebar di wilayah
tropik, misalnya di Amerika, Asia dan Afrika.
Ada empat tipe plasmodium parasit yang dapat menginfeksi
manusia,yaitu Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale dan Plasmodium
malariae. Plasmodium yang seringkali ditemui pada kasus penyakit
malaria adalah Plasmodium falciparum dan
Plasmodium vivax.
Malaria
merupakan penyakit protozoa dari genus Plasmodium yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk.
• Vektor
malaria adalah nyamuk Anopheles. Namun tidak semua jenis nyamuk Anopheles dapat menjadi vektor malaria.
• Di
indonesia, hasil survei yang dilakukan oleh unit kerja Serangga Vektor Penyakit
menemukan 46 jenis nyamuk Anopheles dan dari jumlah tersebut hanya 20 spesies
yang merupakan vektor malaria (Anonim,1985).
Di
dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati
kemudian menginfeksi sel darah merah. Pasien yang terinfeksi oleh
malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit influenza, namun bila
tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian.
Penyakit malaria terjadi di daerah tropis dan subtropis di
mana parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor
nyamuk Anopheles. Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di
Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi.
Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria
membunuh satu anak setiap 30 detik. Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan
sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini setiap tahunnya. 90%
kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak.
A.Epidemiologi
Organisasi dunia (WHO) memperkirakan sekitar 41% populasi
dunia dapat terinfeksi malaria. Setiap tahun terdapat 300-500 juta penderita
mengalami penyakit serius dan sekurang-kurangnya 1-2.7 juta diantaranya
meninggal karena malaria. Malaria tersebar di 100 negara miskin di daerah
tropis dan subtropis seperti india, amerika selatan dan tengah, afghanistan,
sri lanka, thailand, indonesia, vietnam, kamboja, cina,filipina, meksiko, dan
afrika.
B.
Taksonomi
• Ada
4 jenis malaria yang menginfeksi manusia:
- Plasmodium falciparum à malaria tropica
- Plasmodium vivax à malaria tertiana
- Plasmodium malariae à malaria quartana
- Plasmodium ovale à malaria ovale
Diperkirakan,
• 55%
terinfeksi Plasmodium vivax (iklim sedang).
• 40%
terinfeksi Plasmodium falciparum (iklim tropis dan subtropis).
• 1-5%
terinfeksi Plasmodium malariae (iklim tropis).
• <1%
terinfeksi Plasmodium ovale.
C.
Beberapa bentuk manifestasi penyakit malaria
- Malaria tertiana, disebabkan oleh Plasmodium vivax, menyebabkan penderita akan merasakan demam muncul setiap hari ketiga.
- Malaria quartana, disebabkan oleh Plasmodium malariae, penderita akan merasakan demam setiap hari keempat.
- Malaria serebral, disebabkan oleh Plasmodium falciparum, penderita akan mengalami demam tidak teratur dengan disertai gejala terserangnya bagian otak, bahkan memasuki fase koma dan kematian yang mendadak.
- Malaria pernisiosa, disebabkan oleh Plasmodium vivax, gejala dapat timbul sangat mendadak, mirip Stroke , koma disertai gejala malaria yang berat.
D.
Siklus hidup
Fase
seksual (schizogoni) dari plasmodium terjadi pada tubuh intermediet host. Sedangkan
fase aseksual (sporogoni) terjadi pada tubuh nyamuk. Bentuk infektif dari plasmodium ini adalah stadium sporozoit. Masa inkubasi normal antara 7-30 hari. Pada Plasmodium falciparum masa inkubasi
lebih panjang. Sedangkan pada Plasmodium
malariae masa inkubasinya lebih singkat. Plasmodium ini dapat menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles sp dan juga melalui suntikan, transfusi,
dan transplasenta.
Di dalam tubuh nyamuk ini terlihat
Plasmodium melakukan reproduksi secara seksual. Pada tubuh nyamuk, spora berubah
menjadi makrogamet dan mikrogamet, kemudian bersatu dan membentuk zigot yang
menembus dinding usus nyamuk. Di dalam dinding usus tersebut zigot akan berubah
menjadi ookinetàookistaàsporozoit,
kemudian bergerak menuju kelenjar liur nyamuk. Sporozoit ini akan menghasilkan
spora seksual yang akan masuk dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk.
2. Fase
schizogoni
Setelah tubuh
manusia terkena gigitan nyamuk malaria, sporozoit masuk dalam darah manusia dan
menuju ke sel-sel hati. Di dalam hati ini sporozoit akan membelah dan membentuk
merozoit, akibatnya sel-sel hati banyak yang rusak. Selanjutnya, merozoit akan
menyerang atau menginfeksi eritrosit. Di dalam eritrosit, merozoit akan
membelah diri dan menghasilkan lebih banyak merozoit. Dengan demikian, ia akan
menyerang atau menginfeksi pada eritrosit lainnya yang menyebabkan eritrosit
menjadi rusak, pecah, dan mengeluarkan merozoit baru. Pada saat inilah
dikeluarkan racun dari dalam tubuh manusia sehingga menyebabkan tubuh manusia
menjadi demam. Merozoit ini dapat juga membentuk gametosit apabila terisap oleh
nyamuk (pada saat menggigit) sehingga siklusnya akan terulang lagi dalam tubuh
nyamuk, demikian seterusnya.
E.
Gejala malaria
Biasanya berlangsung 6-10 jam dan terdiri dari
tiga tingkatan (CDC,2004c), yaitu:
- Tingkatan dingin (chilling). Merupakan dingin yang penuh sensasi, badan penderita sampai gemetar.
- Tingkatan panas (hot). Biasanya terjadi demam, sakit kepala, dan muntah.
- Tingkatan berkeringat (sweating).
Pada
fase ini penderita berkeringat, kemudian kembali ke suhu normal, dan kelelahan.
Secara
umum penderita malaria dapat menunjukkan kombinasi dari gejala-gejala malaria. Untuk
Plasmodium falciparum dapat pula melibatkan penyakit kuning, pembesaran
hati, dan peningkatan kecepatan pernapasan.
F.
Penegakan Diagnosa
Untuk
menegakkan diagnosa adanya parasit ini, dapat dilakukan pembuatan preparat apusan
darah. Kemudian mengamati morfologi eritrosit dengan mikroskop.
• Pada
preparat darah tepi akan tampak
Ø Plasmodium falciparum
Eritrosit tidak membesar, kromatin
ganda, sitoplasma tipis.
Ø Plasmodium
vivax
Eritrosit membesar, kromatin 1 buah besar, sitoplasma tebal.
G. Tanda-tanda dan Gejala penyakit malaria
- Tanda Penyakit Malaria dimulai dengan dingin dan sering sakit kepala. Penderita penyakit malaria menggigil atau gemetar selama 15 menit sampai satu jam.
- Dingin diikuti demam dengan suhu 40 derajat atau lebih. Penderita penyakit malaria lemah, kulitnya kemerahan dan menggigau. Demam berakhir serelah beberapa jam.
- Penderita penyakit malaria mulai berkeringat dan suhunya menurun. Setelah serangan itu berakhir, penderita merasa lemah tetapi keadaannya tidak mengkhawatirkan.
Untuk mengurangi penyebaran tak terkendali
dari penyakit ini, dapat dilakukan pencegahan penyakit malaria dengan
Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN), berusaha menghindarkan diri dari gigitan
nyamuk, atau upaya pencegahan dengan pemberian obat anti malaria bila
mengunjungi daerah endemik malaria.Pencegahan ini dapat dilakukan terhadap ketiga faktor:
a)
Manusia (sebagai hospes)
• Pendidikan kesehatan tentang pencegahan dan pengenalan
malaria.
• Pemberian
fasilitas untuk kesembuhan penderita malaria.
• Menggunakan
obat anti nyamuk(reppelent) atau kelambu.
• Meminum
profilaksis jika bepergian ke daerah endemik malaria.
b)
Plasmodium (sebagai agen)
• Pemberian
obat-obatan seperti:
- Kina
- Cloroquine
- Primaquine
- Fansidar
- Mefloquine
- Proguanil
- Tetracylin
c)
Anopheles (sebagai vektor)
• Membasmi
larva: pemberian larvasida (malariol).
• Memelihara
ikan pemakan jentik nyamuk.
• Menghilangkan
penampungan yang berpotensi sebagai tempat berkembang biak nyamuk.
• Membunuh
nyamuk dewasa dengan menggunakan insektisida.
DAFTAR PUSTAKA
Sembel, Dance T. 2009. Entomologi kedokteran. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta.
Sandjaja,
Berdardus. 2007. Parasitologi Kedokteran.
Protozoologi Kedokteran. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
0 komentar:
Posting Komentar