Rabu, 18 Mei 2011

Penyakit-penyakit

PURPURA TROMBOSITOPENIK IDIOPATIK (ITP)
  Purpura Trombositopenik Idiopatik adalah suatu penyakit dimana terjadi perdarahan abnormal akibat rendahnya jumlah trombosit tanpa penyebab yang pasti.
  Gejalanya bisa timbul secara tiba-tiba (akut) atau muncul secara perlahan (kronik).
Gejalanya berupa:
- bintik-bintik merah di kulit sebesar ujung jarum
-memar tanpa penyebab yang pasti
- perdarahan gusi dan hidung
- darah di dalam tinja.

Asam Benzoat

Rumus kimia asam benzoat adalah C6H5COOH atau C7H6O2. Asam benzoat memiliki berat molekul sebesar 122,12. Biasanya Asam benzoat digunakan sebagai pengawet makanan (saus, kecap, sirup) dan minuman. Asam benzoat disebut juga senyawa antimikroba karena tujuan penggunaan zat pengawet ini adalah untuk mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri terutama untuk makanan yang telah dibuka dari kemasannya. Asam benzoat secara alami terdapat dalam rempah-rempah, seperti cengkeh dan kayu manis.

v  Prosedur pemeriksaan Asam Benzoat (alkalimetri)
Penetapan kadar: Timbang seksama lebih kurang 500 mg, larutkan dalam 25 ml etanol encer P yang telah dinetralkan dengan natrium hidroksida 0,1 N. Tambahkan fenolftalein LP, titrasi dengan natrium hidroksida 0,1 N LV sampai warna merah muda.
            1 ml natrium hidroksida 0,1 N setara dengan 12,21 mg C7H6O2.

v  Reaksi kimia C6H5COOH dengan NaOH
    C6H5COOH + 2NaOH    -->   C6H6    + Na2CO3 + H2O

Daftar Pustaka
Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia. Bandung : Grafindo Media Pratama. Halaman: 262
Svehla, G. 1979. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Terjemahan oleh L. Setiono dan A. Hadyana P. 1985. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka. Halaman: 402-403.
Anonym. 1995. Farmakope Indonesia, edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman: 47-48.
Lutfi, Achmad. Asam Benzoat. (http://www.chem-is-try.org/kata-kunci/asam-benzoat.com) diunduh pada 19 maret 2011.

Kamis, 05 Mei 2011

Microbiology Space

Mikrobiologi mencakup ilmu-ilmu mengenai makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat secara langsung dengan mata telanjang namun diperlukan suatu alat yang disebut mikroskop. Ilmu-ilmu tersebut meliputi bakteriologi, mikologi, virology, imunologi, dan parasitologi.


Bacteriology
Beberapa contoh media yang digunakan dalam isolasi bakteri seperti media ENDO digunakan sebagai media isolasi bakteri batang Gram (-). Media MC (Mac Conkey)  juga digunakan sebagai media isolasi bakteri batang Gram (-). Sedangkan media BAP (Blood Agar Plate) digunakan sebagai media isolasi bakteri coccus Gram (+).


                           gambar media BAP, MC, ENDO (dari kiri ke kanan) 
Cara pembuatan Media ENDO/MC
1.       Mensterilkan petri yang akan digunakan (di oven dengan suhu 175⁰ C selama 90 menit)
2.       Melakukan penimbangan bahan sesuai perhitungan, masukkan becker glass.
3.       Masukkan ke dalam Erlenmeyer, tambahkan aquades yang telah diukur.
4.       Melarutkan dengan cara memasukkan ke dalam waterbath.
5.       Mengukur PH sesuai dengan Ph media yang akan dibuat (7.4)
6.       Tutup mulut Erlenmeyer.
7.       Sterilkan di autoclave pada suhu 121⁰ selama 15 menit.
8.       Tunggu agak dingin,lalu tuangkan secara aseptis ke petri steril ±15 ml.
9.       Biarkan beku memadat, bungkus kertas dengan posisi terbalik simpan dalam almari es.

Cara pembuatan media  BAP (Blood Agar Plate)
1.       Mensterilkan petri yang akan digunakan (di oven dengan suhu 175⁰ C selama 90 menit)
2.       Melakukan penimbangan bahan sesuai perhitungan, masukkan becker glass.
3.       Masukkan ke dalam Erlenmeyer, tambahkan aquades yang telah diukur.
4.       Melarutkan dengan cara memasukkan ke dalam waterbath.
5.       Mengukur PH sesuai dengan Ph media yang akan dibuat (7.4)
6.       Tutup mulut Erlenmeyer.
7.       Sterilkan di autoclave pada suhu 121⁰ selama 15 menit.
8.       Tunggu agak dingin, tambahkan secara aseptis darah 5-10%, campur.
9.       Tuang secara aseptis ke petri steril.
10.   Biarkan memadat, bungkus kertas dengan posisi terbalik simpan dalam almari es.



Fisiology Space

Fungsi organ-organ system digestive
System digestive?? Do you know what is it?
Oke,yuk kita bahas apa sih sebenernya system digestive itu.
System digestive adalah system pencernaan. So, udah nggak asing lagi kan… System pencernaan pada manusia berawal dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam mulut, terjadi pencernaan secara mekanik dengan bantuan gigi dan pencernaan khemis dengan bantuan enzim ptyalin yang terkandung dalam saliva (air liur). Saliva ini dihasilkan oleh beberapa kelenjar di dalam mulut yaitu kelenjar parotis, kelenjar submandibularis dan kelenjar sublingualis.
Kemudian lidah membantu mendorong makanan masuk ke dalam pharingx tepatnya pada orofaring. Pada saat ini, epiglotis akan menutup jalan nafas sehingga makanan masuk ke saluran yang semestinya.
Dari pharingx makanan masuk ke oesophagus dan terus berjalan menuju lambung karena adanya gerakan peristaltic. Lambung akan menerima makanan dari orificium kardia, kemudian otot-otot lambung akan berkontraksi sehingga menyebabkan makanan dapat tercampur dengan getah lambung. Di lambung terdapat 3 enzim, yaitu pepsin yang mengubah asam amino menjadi pepton, rennin yang membekukan susu dan membentuk kasein dari kasinogen, dan HCl yang membuat suasana dalam lambung menjadi asam sehingga pepsinogen dapat berubah menjadi pepton.
Dari lambung makanan menuju usus halus yang terdiri dari 3  bagian yaitu duodenum, jejunum, dan ileum. Duodenum merupakan muara dari enzim-enzim pencernaan, yakni enzim amylase, lipase, dan tripsin. Ketiga enzim tersebut memiliki fungsi masing-masing. Amylase memecah molekul glukosa, lipase memecah molekul lemak, sedangkan tripsin memecah molekul asam amino. Kemudian makanan akan masuk ke jejunum dan ileum dimanana sari-sari makanan akan diserap.
Sedangkan air dan ion-ion akan diserap di usus besar. Dari usus besar sisa-sisa penyerapan makanan akan  berada pada kolon sigmoid. Apabila feces pada kolon sigmoid masuk ke dalam rectum, akan timbul reflex defekasi dan menyebabkan rasa mulas yang merupakan sensasi ingin BAB.

Anatomy space

Istilah yang digunakan dalam anatomi:
1.      Superior >< Inferior
Superior maksudnya bagian yang terletak lebih dekat dengan kepala, sedangkan inferior terletak lebih dekat dengan kaki.
2.    Interna >< Eksterna
Kedua istilah ini melukiskan jarak suatu organ terhadap pusat sebuah rongga.
3.    Superficial >< Profunda
Menunjukkan jarak relative dari permukaan tubuh, superficial berada lebih dekat ke/di permukaan. Sedangkan profunda lebih jauh dari permukaan.
4.    Anterior >< Posterior
Istilah ini digunakan pada posisi anatomi. Anterior menunjukkan bagian depan/bagian yang terletak lebih ke depan. Sedangkan posterior menunjukkan bagian belakang/bagian yang terletak lebih ke belakang.
5.    Proksimal >< Distal
Menunjukkan dekat jauhnya suatu organ dari titik tertentu. Proksimal lebih dekat, distal lebih jauh.

Klasifikasi

Klasifikasi makhluk hidup
Ada beberapa klasifikasi makhluk yang diperkenalkan para ahli taksonomi. Namun disini akan saya tulis mengenai system klasifikasi 5 kingdom. System klasifikasi 5 kingdom terdiri dari monera, protista, fungi, plantae, dan animalia.
a.   Kingdom Monera
Makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom ini memiliki ciri-ciri sel yang prokariotik (bermembran inti), tidak memiliki mitokondria, RE, badan golgi dan lisosom. Archaebacteria dan eubacteria merupakan makhluk hidup yang termasuk di dalamnya.
b.    Kingdom Fungi
Makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom ini memiliki ciri-ciri sel yang eukariotik, bersifat heterotrof, tidak berklorofil, dinding selnya dari zat kitin, hidup parasit dan saprofit.
c.    Kingdom Protista
Makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom ini memiliki ciri-ciri sel yang eukariotik. Tubuh tersusun atas satu sel atau banyak sel yang tidak membentuk jaringan.
d.    Kingdom Plantae
Makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom ini memiliki ciri-ciri sel yang eukariotik, hidup secara autotrof karena memiliki plastida. Dinding selnya mengandung selulosa.
e.    Kingdom Animalia
Makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom ini hidup secara heterotrof dan eukariotik multiseluler.